Puteri Maheda, Juru Kunci Digitalisasi Desa

Puteri Maheda, Juru Kunci Digitalisasi Desa

PUTERI Maheda atau yang biasa disapa putri, gadis kelahiran Karawang 27 Juli 1997 ini berbagi cerita saat dirinya dipercaya oleh kepala desanya menjadi Sekretaris Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan. Putri memiliki basic pendidikan yang beragam. Saat SMP dia memiliki cita-cita ingin menjadi seorang perawat, dan memutuskan melanjutkan sekolah di SMK keperawatan. Namun saat lulus pada tahun 2015, bukannya melanjutkan kuliah keperawatan, ia jutru melanjutkan pendidikan di program studi teknik informatika, dan lulus pada tahun 2020 kemarin. "Aku waktu itu mau kuliah ingin dengan biaya aku sendiri, kalau aku lanjut kuliah sambil kerja di keperawatan itu ga bisa termakan waktu, akhirnya aku niatan untuk biaya kuliah sendiri, " kata Putri. Setelah ia bekerja selama satu tahun dengan kecukupan untuk biaya kuliah, Putri kembali melanjutkan pendidikan akademiknya. Walau pun dirinya tidak dapat melanjutkan dengan jurusan keperawatan, hal tersebut tidak menjadi penghalang buat dirinya untuk merampungkan kuliahnya hingga lulus. "Setelah aku kerja 1 tahun pasca lulus SMK, akhirnya aku ambil kuliah teknik informatika di UBP waktu tahun 2016," kata Putri Ia sendiri dalam benaknya tidak pernah terlintas akan menjadi seorang aparatus pemerintah desa yang setiap harinya melayani warga. Apalagi, dia rasa, kemampuan bersosialisasi dengan masyarakat tak begitu ia kuasai. Namun, lantaran kepala desa menginginkan sekretaris desa yang melek teknologi untuk mempercepat pelayanan desa digital, Putri akhirnya dipercaya oleh kepala desa mengisi kursi sekretaris desa. "Sebelumnya aku juga ikut berpartisipasi di desa ikut PPS, seringlah mengikuti kegiatan desa, gak kepikiran jadi aparatur desa, dari hal itu pak kades melihat track aku di desa, " kata Putri. Pada awal-awal menjabat sebagai sekretaris desa, tak ia pungkiri, masih ada rasa canggung saat berinterkasi dengan banyak masyarakt desa yang setiap harinya hilir-mudik ke kantor desa. Namun seiring berjalannya waktu ia mulai terbiasa, dan mulai menikmati pekerjaanya sebagai sekretaris desa. "Secara pribadi tantangan terbesarnya selain harus beradaptasi dan bersentuhan dengan masyarakat itu bagaimana, sampai akhirnya aku harus memposisikan jadi aparatus yang harus mengayomi masyarakat, " kata Putri. Sebagai sekretaris desa, pekerjaan keadministrasin desa menjadi tugas dia setiap harinya. Di sisi lain, penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan tertib administrasi di Desa Cikarang memang kuncinya ada di sosok Putri. "Seperti administrasi yang acak-acakan, berkas ga ada, itu salah satu motivasi aku untuk ngeberesin sistem administrasi di desa supaya dipermudah segalanya bagi masyarakat juga di pemerintahan desa sendiri, " kata Putri. Ke depan, bermodal dari bekal keilmuannya di bidang teknik informatika, ia berencana membuat aplikasi pelayanan masyarakat khusus di Desa Cikarang. Hal ini selaras dengan tujuan pembanguan desa yang sedang digulirkan oleh pemerintah pusat soal percepatan pembangunan desa digital. "Dengan cara menerapkan teknologi, supaya mempermudah antara masyarakat dan pegawai desa, seperti dalam pembuatan surat jadi tuh aku pengennya bikin aplikasi yang dapat masyarakat rasakan cara ngebuat surat dari rumah, " pungkasnya. (cr1/mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: